About

Sabtu, 25 April 2015

Hubungan Interpersonal

          A.   Model-Model Hubungan Interpersonal
Untuk menganalisis hubungan interpersonal, menurut Goleman dan Hammen dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) terdapat empat buah model, yaitu:  
1.      Model pertukaran sosial (social exchange model )
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Pada model ini, orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) menyimpulkan model ini sebagai asumsi dasar bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.
Terdapat empat konsep pokok dalam model ini, yaitu:
a.       Ganjaran
Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai.
b.      Biaya
Biaya adalah akibat yang dinilai negatif, yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri. Biaya juga berubah-ubah sesuai waktu dan orang yang terlibat.
c.       Hasil atau laba
Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi dengan biaya. Bila seorang individu merasa dalam sebuah hubungan tidak memperoleh hasil atau laba sama sekali maka individu tersebut akan mencari hubungan yang lain.
d.      Tingkat perbandingan
Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran  baku ini dapat berupa pengalaman masa lalu atau alternatif hubungan lain.
 2.      Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Erie Berne (19964, 1972). Analisisnya kemudian dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu:  
a.       Orang tua (parent), adalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan  perilaku yang kita terima dari orang tua kita atau orang yang kita anggap orang tua kita. 
b.      Orang dewasa (adult), adalah bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional.
c.       Anak (child), adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaan dan  pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas, dan kesenangan.

     B.   Memulai Hubungan
Ellen Berscheid (Berscheid, 1985; Berscheid & Peplau 1983; Berscheid & Reis, 1998) menyatakan bahwa apa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia, dari daftar jawaban yang ada, yang tertinggi atau mendekati tertinggi adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif serta hangat. Tiadanya hubungan yang bermakna dengan orang-orang lain membuat individu merasa kesepian, kurang berharga, putus asa, tak berdaya, dan keterasingan. Ahli Psikologi Sosial, Arthur Aron menyatakan bahwa motivasi utama manusia adalah ’ekspresi diri’ (self expression).
Penyebab ketertarikan, dimulai dari awal rasa suka hingga cinta berkembang dalam hubungan yang erat meliputi :
1.      Aspek kedekatan
2.      Kesamaan
3.      Kesukaan timbal balik
4.      Ktertarikan fisik dan kesukaan

     C.   Hubungan Peran
1.      Model Peran
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat oleh masyarakat. Terdapat empat konsep pokok yang harus diperhatikan dalam model ini untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
1.      Ekspektasi peranan (role expectation)
2.      Tuntutan peranan (role demands
3.      Keterampilan peranan (role skills)
4.      Konflik
2.      Konflik dan AdequacyI peran
Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan yang kontradiktif.
3.      Autentisitas dalam Hubungan Peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.

     D.   Intimasi dan Hubungan Pribadi
Keintiman adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan mereka bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim. Hubungan intim terdiri dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu menerima dukungan emosional dan personal.
Teori hubungan pribadi disebut juga teori FIRO-B (Fundamental Interpersonal Relation Orientation Behavior) dan dikemukakan oleh Schutz (1958). Teori ini juga dipengaruhi oleh psikoanalisis dan membahas tentang kebutuhan dasar dalam hubungan antar individu dengan idividu lainnya. Ada tiga macam kebutuhan dasar pada manusia sehubungan dengan hubungan antar pribadi tersebut, yaitu : inklusi, kontrol, dan afeksi.
Kebutuhan inklusi adalah kebutuhan untuk ikut serta dalam kelompok. Kebutuhan kontrol adalah kebutuhan akan petunjuk, arahan, dan pedoman berperilaku dalam kelompok. Kebutuhan afeksi adalah kebutuhan akan kasih sayang dalam kelompok.
Tahap inklusi meruapakn tahap paling awal karena individu baru pertama kali bergabung dengan individu lain dlam kelompok. Identitas pribadi masih dominan dan hasrat untuk bergabung dengan kelompok berkonflik dengan hasrat untuk mempertahankan identitas diri. Tahap berikutnya adalah tahap kontrol. Dalam tahap ini kelompok mulai membuat tata tertib, kesepakatan, tujuan kelompok, dan pemabagian tugas antar anggota kelompok.
Tahap yang terakhir adalah tahap afeksi karena para anggota sudah mengenal satu sama lain.

     E.   Intimasi dan Pertumbuhan
Keintiman adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan mereka bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim. Hubungan intim terdiri dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu menerima dukungan emosional dan personal.
Whaley dan Wong (2000) mengemukan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada kualitas yang maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh.
Sumber:
Supartini, Yupi.2004.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta:EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar