A.
Model-Model Hubungan Interpersonal
Untuk
menganalisis hubungan interpersonal, menurut Goleman dan Hammen dalam
Jalaluddin Rakhmat (2011) terdapat empat buah model, yaitu:
1.
Model
pertukaran sosial (social exchange model )
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Pada model
ini, orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang
memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley dalam Jalaluddin Rakhmat (2011)
menyimpulkan model ini sebagai asumsi dasar bahwa setiap individu secara
sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan
tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.
Terdapat
empat konsep pokok dalam model ini, yaitu:
a. Ganjaran
Ganjaran
adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap
nilai.
b. Biaya
Biaya
adalah akibat yang dinilai negatif, yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya
dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri. Biaya
juga berubah-ubah sesuai waktu dan orang yang terlibat.
c. Hasil
atau laba
Hasil
atau laba adalah ganjaran dikurangi dengan biaya. Bila seorang individu merasa
dalam sebuah hubungan tidak memperoleh hasil atau laba sama sekali maka
individu tersebut akan mencari hubungan yang lain.
d. Tingkat
perbandingan
Tingkat
perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria
dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman masa lalu
atau alternatif hubungan lain.
2.
Model
Permainan
Model
ini berasal dari psikiater Erie Berne (19964, 1972). Analisisnya kemudian
dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model ini, orang-orang
berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga
bagian kepribadian manusia yaitu:
a. Orang
tua (parent), adalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terima dari orang tua kita
atau orang yang kita anggap orang tua kita.
b. Orang
dewasa (adult), adalah bagian kepribadian yang mengolah informasi secara
rasional.
c. Anak
(child), adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi
intuisi, spontanitas, kreativitas, dan kesenangan.
B.
Memulai Hubungan
Ellen
Berscheid (Berscheid, 1985; Berscheid & Peplau 1983; Berscheid & Reis,
1998) menyatakan bahwa apa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa
bahagia, dari daftar jawaban yang ada, yang tertinggi atau mendekati tertinggi
adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif
serta hangat. Tiadanya hubungan yang bermakna dengan orang-orang lain membuat
individu merasa kesepian, kurang berharga, putus asa, tak berdaya, dan keterasingan.
Ahli Psikologi Sosial, Arthur Aron menyatakan bahwa motivasi utama manusia
adalah ’ekspresi diri’ (self expression).
Penyebab
ketertarikan, dimulai dari awal rasa suka hingga cinta berkembang dalam
hubungan yang erat meliputi :
1. Aspek
kedekatan
2. Kesamaan
3. Kesukaan
timbal balik
4. Ktertarikan
fisik dan kesukaan
C.
Hubungan Peran
1.
Model
Peran
Model ini memandang
hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus
memainkan peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat oleh masyarakat.
Terdapat empat konsep pokok yang harus diperhatikan dalam model ini untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
1. Ekspektasi
peranan (role expectation)
2. Tuntutan
peranan (role demands
3. Keterampilan
peranan (role skills)
4. Konflik
2.
Konflik
dan AdequacyI peran
Konflik peranan terjadi
bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan yang
kontradiktif.
3.
Autentisitas
dalam Hubungan Peran
Kecukupan perilaku yang
diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik
secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi
(ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus
lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka
sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
D.
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Keintiman
adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan
mereka bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia
secara keseluruhan. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan
memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim. Hubungan intim terdiri
dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu
menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang
individu menerima dukungan emosional dan personal.
Teori
hubungan pribadi disebut juga teori FIRO-B (Fundamental Interpersonal Relation
Orientation Behavior) dan dikemukakan oleh Schutz (1958). Teori ini juga
dipengaruhi oleh psikoanalisis dan membahas tentang kebutuhan dasar dalam
hubungan antar individu dengan idividu lainnya. Ada tiga macam kebutuhan dasar
pada manusia sehubungan dengan hubungan antar pribadi tersebut, yaitu :
inklusi, kontrol, dan afeksi.
Kebutuhan
inklusi adalah kebutuhan untuk ikut serta dalam kelompok. Kebutuhan kontrol
adalah kebutuhan akan petunjuk, arahan, dan pedoman berperilaku dalam kelompok.
Kebutuhan afeksi adalah kebutuhan akan kasih sayang dalam kelompok.
Tahap
inklusi meruapakn tahap paling awal karena individu baru pertama kali bergabung
dengan individu lain dlam kelompok. Identitas pribadi masih dominan dan hasrat
untuk bergabung dengan kelompok berkonflik dengan hasrat untuk mempertahankan
identitas diri. Tahap berikutnya adalah tahap kontrol. Dalam tahap ini kelompok
mulai membuat tata tertib, kesepakatan, tujuan kelompok, dan pemabagian tugas
antar anggota kelompok.
Tahap
yang terakhir adalah tahap afeksi karena para anggota sudah mengenal satu sama
lain.
E.
Intimasi dan Pertumbuhan
Keintiman
adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan
mereka bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia
secara keseluruhan. Manusia mempnyai keinginan universal untuk mencintai dan
memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim. Hubungan intim terdiri
dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu
menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang
individu menerima dukungan emosional dan personal.
Whaley
dan Wong (2000) mengemukan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan
ukuran. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada kualitas yang
maknanya terjadi perubahan pada jumlah dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh.
Sumber:
Supartini, Yupi.2004.Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.Jakarta:EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar