2.
Teori
Kepribadian Sehat
A. Aliran
Psikoanalisa
Freud
memperkenalkan model struktural yang terdiri dari 3 bagian. Yaitu id, ego, dan
superego. Ketiga tingkatan tersebut saling berinteraksi sehingga ego bisa masuk
menembus berbagai tingket topografis dan memiliki komponen alam sadar, alam
bawah sadar,dan alam tidak sadar. Freud menggaris bawahi bahwa antarwilayah
pikiran tebut tidaklah dipisahkan secara tegas maupun dibagi oleh sekat yang
jelas. Perkembangan ketiga wilayah ini bervariasi antaindividu yang berbeda.
Bagi sebagian orang, superego baru berkembang setlah masa kanak-kanak;
sedangkan bagi orang lain, superego mendominasi kepribadian lewat rasa bersalah
dan perasaan inferior. Sedangkan bagi orang lain ego dan superego bergantian
mengendalikan kepribadian sehingga mengakibatkan mood berfluktuasi secara ekstrem dan muncul siklus dimana rasa
percaya diri dan rasa menghukum diri sendiri muncul bergantian. Pada individu
yang sehat, id dan superego terintegrasi kedalam ego yang berfungsi baik dan
beroperasi harmonis dengan konflik yang minim.
Pada
individu yang didominasi oleh id, id mendominasi ego yang lemah dan superegego
yang plin plan sehingga ego tidak mampu menyeimbangkan antara gigihnya tuntutan
id. Akibatnya, individu ini terus-menerus memuaskan kesenangannya tanpa
memandang apa yang layak.
Pada
individu yang di dominasi superego, individu memiliki rasa bersalah serta
perasan inferior dan ego yang lemah, akan mengalami sederetan konflik karena
ego tidak bisa mengendalikan tuntutan antara superego dan id yang saling
bertentangan, tetapi sama kuat.
Sedangkan
individu yang didominasi oleh ego, memiliki ego yang kuat dan merangkul
tuntutan-tuntutan, baik dari id maupun superego, sehat secara psikologis dan
mampu memegang kendali atas prinsip kesenangan dan prinsip moralitas.
B. Aliran
Behavioristik
Teori
behavioristik dengan
model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai
individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan
atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang
berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang
diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang
terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus
dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh
pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi
atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang
dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Ciri-ciri kepribadian
sehat menurut behavioristik:
·
Manusi adalah makhluk perespons,
lingkungan mengontrol perilaku
·
Manusia tidak memiliki sikap diri
sendiri
·
Mementingkn faktor lingkungan
·
Menekankan pada faktor bagian
·
Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
·
Menekankan pada tingkah laku yang tampak
dengan mempergunakan metode objektif
Dalam
pandangan behavioristik, seseorang yang memiliki sifat spontanitas, kegembiraan
hidup, dan penuh kreattivitas adalah individu yang sehat. Lingkungan memang
memiliki daya kontrol yang kuat pada dirinya tapi ia dapat beradaptasi dan
merespon kontrol dari lingkungan itu dengan respon positif tanpa konflik.
Sumber:
Feist,
Jess., Gregory J. Feist. 2010. Teori
Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar