About

Sabtu, 07 Maret 2015

Teori Kepribadian Sehat - Aliran Psikoanalisa & Behavioristik

     2.      Teori Kepribadian Sehat

A.    Aliran Psikoanalisa
Freud memperkenalkan model struktural yang terdiri dari 3 bagian. Yaitu id, ego, dan superego. Ketiga tingkatan tersebut saling berinteraksi sehingga ego bisa masuk menembus berbagai tingket topografis dan memiliki komponen alam sadar, alam bawah sadar,dan alam tidak sadar. Freud menggaris bawahi bahwa antarwilayah pikiran tebut tidaklah dipisahkan secara tegas maupun dibagi oleh sekat yang jelas. Perkembangan ketiga wilayah ini bervariasi antaindividu yang berbeda. Bagi sebagian orang, superego baru berkembang setlah masa kanak-kanak; sedangkan bagi orang lain, superego mendominasi kepribadian lewat rasa bersalah dan perasaan inferior. Sedangkan bagi orang lain ego dan superego bergantian mengendalikan kepribadian sehingga mengakibatkan mood berfluktuasi secara ekstrem dan muncul siklus dimana rasa percaya diri dan rasa menghukum diri sendiri muncul bergantian. Pada individu yang sehat, id dan superego terintegrasi kedalam ego yang berfungsi baik dan beroperasi harmonis dengan konflik yang minim.
Pada individu yang didominasi oleh id, id mendominasi ego yang lemah dan superegego yang plin plan sehingga ego tidak mampu menyeimbangkan antara gigihnya tuntutan id. Akibatnya, individu ini terus-menerus memuaskan kesenangannya tanpa memandang apa yang layak.
Pada individu yang di dominasi superego, individu memiliki rasa bersalah serta perasan inferior dan ego yang lemah, akan mengalami sederetan konflik karena ego tidak bisa mengendalikan tuntutan antara superego dan id yang saling bertentangan, tetapi sama kuat.
Sedangkan individu yang didominasi oleh ego, memiliki ego yang kuat dan merangkul tuntutan-tuntutan, baik dari id maupun superego, sehat secara psikologis dan mampu memegang kendali atas prinsip kesenangan dan prinsip moralitas.

B.     Aliran Behavioristik

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.

Ciri-ciri kepribadian sehat menurut behavioristik:
·         Manusi adalah makhluk perespons, lingkungan mengontrol perilaku
·         Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
·         Mementingkn faktor lingkungan
·         Menekankan pada faktor bagian
·         Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
·          Menekankan pada tingkah laku yang tampak dengan mempergunakan metode objektif
Dalam pandangan behavioristik, seseorang yang memiliki sifat spontanitas, kegembiraan hidup, dan penuh kreattivitas adalah individu yang sehat. Lingkungan memang memiliki daya kontrol yang kuat pada dirinya tapi ia dapat beradaptasi dan merespon kontrol dari lingkungan itu dengan respon positif tanpa konflik.

Sumber:
Feist, Jess., Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar