1.
Pengantar
A.
Orientasi
Kesehatan Mental
Menurut Saparinah Sadli
terdapat tiga orientasi dalam kesehatan jiwa, yaitu:
1. Orientasi Klasik
Seseorang dianggap sehat bila ia tak mempunyai keluhan tertentu,
seperti: ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tak berguna,
yang semuanya menimbulkan perasaan “sakit” atau “rasa tak sehat” serta
mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari.
2. Orientasi penyesuaian diri
Seseorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu
mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan
sekitarnya.
3. Orientasi pengembangan potensi
Seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat
kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia
bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri (Bastaman, 2001: 132).
B.
Konsep Sehat
WHO mendefinisikan kesehatan sebagai: “… keadaan (status) sehat
utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan … “ (Smet, 1994).
Sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara fisik ,
emosi (EQ), intelektual (IQ), spritual (SQ) dan sosial. Dari pernyataan diatas
sudah bisa didapat tentang dimensi sehat, berikut pemahamannya:
1. Fisik
Diakatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal
tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun
2. Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan
kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang)
secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri.
3. Intelektual
Dikatakan sehat secara
intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik
mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau
mengambil keputusan
4. Spiritual
Sementara orang yang sehat secara spiritual adalah mereka yang
memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap
sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar
batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional
5. Sosial
Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi
dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama
C.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan mentalmaupu
fisik. Tetapi, manusia purba benar-benar berusaha mengatasi penyakit mental.
Baginya gigi yang sakit dan seorang yang gila disebabkan oleh hal yang sama,
yakni roh-roh jahat, halilintar atau mantra-mantra musuh. Jadi penyakit mental
atau fidik digunakan perawatan seperti menggosok, menjilat, mengisap dan
membalut. Atau menggunakan salep, mantera, obat keras, dan sihir. Tetapi pasien
dengan penyakit mental tetap diperlakukan manusiawi. Penyebab penyakit zaman
dulu dapat juga berhubungan dengan penyebab penyakit mental zaman sekarang.
Faktor-faktor dari dalam atau dari luar lingkungan memainkan peran terhadap
penyakit mentak dari musim purba. Pada zaman dahulu penyakit mental disembuhkan
oleh dukun. Mungkin beberapa dukun tersebut memiliki kecenderungan untuk
memperhatikan sesama dan mendapat kepuasan dalam melayani sesama manusia.
Namun, para dukun dan pemimpin kelompok benar-benar menyingkirkan mereka
apabila mereka dan penyakit mereka merugikan kelompok.
Peradaban-peradaban Awal
Dalam peradaban yang dikenal di Mesir, Mesopotamia , India, Cina
dan lainnya sepanjang zaman kuno (dari 5000 SM sampai 500 tahun M), penyakit
mental mulai menjadi hal umum. Di Mesopotamia, penyakit mental dihubungkan dengan
roh atau setan dan perawatannya dilakukan dengan upacara-upacara agama dan
magis agar setan keluar dari tubuh si pasien. Sedangkan di Mesir, ilmu
kedokteran agak lebih maju dan rasional. Contohnya seperti yang otak
digambarkan untuk pertama kalinya dan diketahui juga peranannya dalam proses
mental,dan disana juga dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan
pekerjaan,serta diterapkan juga psikoterapi untuk mengobati penyakit mental.
Sedangkan di Yahudi, penyakit mental diartikan sebagai suatu hukuman dari Tuhan
dan hanya diobati dengan bertaubat. Tapi perhatian orang Yahudi juga
memperhatikannya dari segi kemanusiaan dan ilmu kedokteran, bahkan pada tahun
490 M didirikan rumah sakit di Yerusalem
untuk para pasien penyakit mental.Tapi sampai sejaarah modern belakangan ini,
sumbangan sumbangan yang besar terhadap kesehatan fisik dan mental manusia
datang dari orang Yunani. Beberapa pandangan dalam pemikiran Yunani yang sangat
penting yaitu dengan dilakukannya penelitian dan terminologi psikiatri modern.
Abad Pertengahan ( Abad Gelap)
Pada abad pertengahan, gangguan mental tidak dianggap sebagai
penyakit. Banyak kebiasaan yang telah dilakukan dalam ilmu kedokteran
sebelumnya tidak dilanjutkan,dan hal yang lebih buruk seperti takhayul dan ilmu
tentang setan malah dihidupkan kembali. Exorcisme pada abad ini digunakan
sebagai perawatan orang yang mengalami gangguan mental. Yaitu dengan
menggunakan mantra- mantra dan jimat-jimat.pada tahun 1600an (dan sebelumnya) :
Orang yang sakit secara mental dahulu kala dianggap sebagai “orang yang
kesurupan” yang mengalami gangguan
mental dimasuki oleh roh-roh. Maka dari itu penyembuhannyapun juga melalui
healer, shaman atau penyembuh yang lebih dikenal dengan istilah dukun.
Zaman Renaisans
Saat para pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul,
zaman ini tepatnya digambarkan sebagai “terang dalam kegelapan”. Di
Switzerland, mengakui penyebab rasional penyakit mental dan menolak adanya
kaitan dengan demonology. Di Prancis, lebih menggunakan pendekatan yang manusia
terhadapa para pasien sakit mental,menganggap bahwa penyakit mental tidak
berbeda dengan penyakit fisik.Tahun 1724 : Pendeta Cotton Mather menjelaskan
masalah kejiwaan yang menyebabkan gangguan yang terjadi di dalam tubuh
sekaligus mematahkan takhayul yang berkembang selama ini.
Abad XVII – Abad XX
Pada abad ini masih merupakan proses peralihan dan pendekatan
demonologis ke pendekatan ilmiah terhadap penyakit mental karena memang tidak
terjadi dalam waktu yang singkat. Disini dipusatkan pada klasifikasi dan
system, suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system. Kekangan-kekangan
yang sangat kejam terhadap para pasien sakit mental dan menyarankan agar
memberikan perawatan yang manusiawi terhadap orang-orang gila di Jerman sangat
ditentang. Tahun 1812 : Benjamin Rush menjadi orang pertama yang mencoba
menangani penyakit mental secara manusiawi. Llu itu di Inggris, muncul
optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa dengan perkembangan teori dan
teknik untuk menangani orang sakit jiwa ini di rumah sakit. walaupun dalam
prakteknya sering mengalami kegagalan sehingga lambat launpun muncul masa
terapi pesimisme.Tahun 1908 : Clifford Beers yang pernah menjadi pasien rumah
sakit jiwa dengan penanganan yang benar maupun yang salah mengeluarkan buiku “A
Mind That Found Itself”. Buku tersebut langsung memberikan efek yaitu
menyebarkan visinya mengenai gerakan kesehatan mental. Beers lalu mendirikan
Masyarakat Connecticut yang merupakan akar dari Asosiasi Kesehatan Mental
Nasional. Dan pada tahun 1950 diteruskan
untuk melanjutkan mendidik publik Amerika pada isu-isu kesehatan mental dan
mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental.
Psikiatri
Pada tahun 1900- an, gangguan mental dianggap sebagai bukan
penyakit. Dilakukannya usaha untuk menolong para pasien sakit mental tetapi
akhir abad itu dokter-dokter belum menemukan penyebab atau pencegahan,
penyembuhan, atau perawatan yang efektif terhadap penyakit mental meskipun
mereka telah mengklasifikasikan beribu-ribu macam kekalutan mental. Selama abad
ke-19 perkembangan dalam kesehatan mental terjadi pada 4 bidang umum :
perlakuan terhadap pasien sakit mental yang lebih manusiawi dan rasional oleh
masyarakat, langkah-langkah untuk memperbaiki lembaga untuk penyakit mental,
perhatian para penulis besar dan filsuf yang berpengaruh terhadap psikologi dan
tingkah laku manusia, dan suatu system klasifikasi yang komprehensif bagi
kekalutan mental. Tahun 1952 : Obat antipsikotik konvensional pertama,
chlorpromazine diperkenalkan untuk pertama kalinya dan digunakan untuk
menangani pasien skizofrenia dan gangguan mental utama lainnya. Juga adanya
pengenalan obat-obat antipsikotik konvensional. Selain itu media Inggris juga
mengungkapkan kesehatan mental melalui orang-orang yang pernah mengalaminya
Tahun 1979 : NAMH menjadi the National Mental Health Association (NAMH).
Sumber:
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1: Pandangan Umum Mengenai
Penyesuaian diri dan Kesehatan Mental serta Teori-Teori yang Terkait. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar