Bumi
adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Kehidupan itu diperoleh
karena bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki air dan oksigen yang
cukup untuk semua makhluk. Tidak ada planet lain yang sesempurna bumi untuk
ditempati sebagai planet yang memiliki kehidupan.
Tapi
kenyataannya sekarang manusia tidak bisa menjaga bumi dangan baik. Padahal bumi
adalah satu-satunya yang bisa dihuni oleh manusia. Sekarang manusia banyak
membuat kerusakan di bumi. Kerusakan itu dimulai dari zaman revolusi. Sebelum
masa itu bumi masih dalam keadaan baik-baik saja.
Tapi sekarang, polutan-polutan membuat
lapisan ozon semakin tipis. Yang membuat sinar ultraviolet tidak dapat tertahan
lapisan ozon. Sinar ultraviolet dapat mangakibatkan penyakit kulit. Belum lagi
jika terjadi hujan asam. Polutan-polutan itu dihasilkan dari kandaraan
bermotor, dll. Ada juga manusia yang menebang hutan sembarangan hanya untuk
kepentingannya tanpa adanya penanaman kembali.sehingga, jika air hujan turun,
tidak ada yang menahannya.
Banyak hutan-hutan di gunduli untuk
membuat gedung-gedung pencakar langit. Tanah tertutup oleh aspal. Menyebabkan
air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Membuat air mengalir ke sungai
dan menyebabkan banjir.
- Pengertian Pemanasan Global
Lima
milyar tahun yang lalu, ada ledakan bintang di glaksi. Gas-gas di dekat
ledakan, yang tadinya diam tenang, menjadi pusaran. Pusaran gas lama-kelamaan
menjadi matahari dan planet-planet yang mengitarinya. Sebagian gas itu menjadi
udara yang menyelimuti planet-planet. Sebagian gas
lagi tersimpan di dalam planet.
Gas itu adalah gas oksigen, nitrogen, air, metana, dan karbondioksida. Gas-gas
tersebut berfungsi menghangatkan planet bumi.
Suhu di dalam rumah kaca selalu
hangat. Karena kaca menahan sinar matahari. Atau saat langit mendung timbul
rasa gerah. Rasa gerah itu disebabkan air di udara menahan panas sinat
matahari. Itu karena sifat gas karbondioksida, metana, dan uap air menahan
panas sinar matahari. Gas-gas itu dinamakan gas rumah kaca. Dan suhu panas yang
ditimbulkan oleh gas rumah kaca disebut efek rumah kaca.
Dibandingkan gas rumah kaca lainnya,
jumlah gas metana paling sedikit. Tidak lebih dari 2 ppm. Artinya, hanya ada
dua molekul gas metana diantara sejuta molekul udara. Gas oksigen di udara bumi
sebanyak 280 ppm. Sedangkan jumlah air selalu berubah-ubah.
Sejak adanya planet bumi, jumlah gas
karbondioksida mengalami naik turun. Karena lautan, daratan, dan tanaman di
planet bumi menyerap karbondioksida. Naik turunnya karbondioksida disebabkan oleh
letusan gunung berapi dan gempa bumi. Saat gunung berapi meletus,
karbondioksida yang ada I dalam bumi keluar. Dari zaman dulu sampai sekarang
karbondioksida di bumi tidak pernah kebanyakan.
Tapi, sejak manusia menciptakan
revolusi industri di Inggris pada tahun 1750 karbondioksida menjadi 379 ppm
pada tahun 2005. Padahal sejak zaman es
sampai
revolusi industri, atau 10.000 tahun, karbondioksida di bumi jumlahnya 280 ppm.
Akibatnya, panas sinar matahari yang disimpan gas karbondioksida bertambah
banyak.
Gejala naiknya suhu planet bumi
akibat karbondioksida dinamakan pemanasan global atau global warming. Dan kenaikan suhu sebesar 1o C dalam
waktu 100 atau 200 tahun sudah termasuk pemanasan global. Ilmuan mencatat hanya
dalam waktu 100 tahun (tahun 1906 – 2006), suhu planet bumi sudah naik 0,74o
C. diperkirakan dalam waktu 676 tahun suhu bumi dapat naik 5o C.
Padahal, selama zaman es sampai revolusi industri, suhu planet bumi hanya naik
5o C dalam waktu 10.000 tahun.
- Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global sedang
terjadi. Ini semua disebabkan ulah manusia yang menebabkan rusaknya bumi.
Kegiatan itu antara lain:
- Penebangan Liar
Pohon
bukan hanya manghasilkan buah, kayu, atau daun. Tapi juga oksigen. Oksigen
dihasilkan dari proses fotosintesis. Pohon memiliki banyak fungsi. Diantaranya:
a. 1
pohon berguna untuk bernafas 2 orang setiap hari
1 pohon
menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari
1 orang
membutuhkan 0,5 kg oksigen per hari
b. Pohon
bisa menyaring dan menyerap debu dan racun diudara
1 acre hutan
(hamper seluas lapangan bola) bisa menyerap karbondioksida dari mobil yang
berjalan sejauh 41.843 km (hampir 4 kali jarak antara Sabang sampai Merauke)
c. 1
hektar pohon bisa :
Mengurangi suhu
udara sekitar 5 – 8oC. Sama dengan kemampuan 5 buah pendingin udara
(AC), yang dinyalakan 20 jam secara terus menerus. Meredam kebisingan sampai 50
– 80%. Mengurangi kekuatan angin sampai 75 – 80%.
d. Kertas
yang dihasilkan sebuah lahan pepohonan berkayu kertas lebarnya 8 kaki,
panjangnya 4 kaki, tingginya 4 kaki, adalah 1.000 sampai 2.000 pon kertas, atau
½ sampai 1 ton kertas, atau 942.100 halaman buku, atau 4.384.000 prangko, atau
7.200 eksemplar koran.
- Polusi Udara
Asap pabrik dan kendaraan juga
menyebabkan pemenasan global. Itu karena, asap ini menangkap sinar matahari dan
tidak melepaskan panas kembali ke angkasa luar. Ilmuan menyebut asap ini
sebagai efek rumah kaca. Artinya, bumi terasa tinggal di rumah kaca tertutup
yang ditaruh dibawah sinar matahari.
- Pemakaian Freon yang Berlebihan
Pada tahun 1970-an, para peneliti
menemukan adanya gejala penipisan lapisan ozon (O3). Ozon merupakan
lapisan pelindung dari ultraviolet sinar matahari. Sinar ultraviolet yang
terlalu banyak dapat menyebabkan kanker kulit, penurunan sistem kekebalan
tubuh, bahkan dapat mengubah struktur genetika mahluk hidup.
Penipisan lapisan ozon ternyata
disebabkan oleh pemakaian Freon atau cloroflourocarbon
(CFC) yang berlebihan. Freon biasanya digunakan untuk AC, lemari es, dan
penyemprot. Di stratosfer, Freon akan melepaskan atom klor (Cl). Atom klor
inilah yang merusak ozon. Satu atom Freon dapat merusak 100.000 molekul ozon.
- Tehnologi dan Industri
Kemajuan tehnologi dan industri
ternyata juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Hasil pembakaran
bahan bakar fosil keperluan
industri menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, debu,
dan jelaga. Semua itu mengganggu kehidupan manusia. Selain itu gas buangan
kendaraan bermotor bercampur dengan gas industri atau rumah tangga membentuk asap
kabut. Asap kabut dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernafasan.
Pembakaran bahan bakar fosil juga
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Itu disebabkan awan pembawa hujan
bersifat asam. Sementara itu, pembakaran bahan bakar menaikkan kejenuhan asam.
Dengan demikian di awan itu terbentuk asam kuat. Jika akhirnya awan itu menghasilkan
hujan, terjadilah hujan asam yang dapat membunuh tumbuh-tumbuhan, membuat air
tawar terasa asam, dan merusak dinding tembok.
- Aktivitas Manusia
Dalam
laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri
dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia
selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas.Sejak
Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm
menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun
terakhir.
IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah
kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan nitro
oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu
Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas
rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan,
dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer
bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
- Pembangkit Energi
Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca,
khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas,
dan batu bara, di mana batu bara banyak digunakan untuk menghasilkan listrik. Sumbangan sektor energi
terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%.
- Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca
mencapai 19,4%. Sebagian besar sumbangan sektor industri ini berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian
dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas
rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk,
semen, kaca dan keramik, serta kertas.
- Alih Fungsi Lahan dan Penggundulan Hutan
Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan
di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman
menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau
dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke
atmosfer. Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di
dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan
menyerap jauh lebih sedikit CO2.
- Akibat Pemanasan Global
- Melelehnya es di kutub
Suhu bumi yang semakin panas
menyebabkan melelehnya es di kutub. Belakangan ini lapisan es di Kutub Utara
menyusut sangat banyak. Pada tahun 2000, luas esnya 7 juta km2.
Namun saat ini, luasnya hanya tinggal 5,3 juta km2. Bulan Maret 2008 lalu, gunung es
Antartika di Kutub Selatan retak. Bongkahan es itu sampai lepas dan jatuh.
Bongkahan es itu luasnya
sepertiga luas Jakarta. Padahal gunung es itu terbentuk sejak ratusan sampai
1.500 tahun yang lalu. Ini terjadi karena es tak kuat menahan suhu bumi yang
semakin panas.
- Permukaan laut bertambah tinggi
Es yang mencair akan mengalir ke
laut. Akibatnya, air laut semakin banyak. Dalam seratus tahun ini, tinggi air
laut dunia naik 10 – 25 cm. Diperkirakan, tahun 2100 nanti air laut naik 50 –
80 cm. jika permukaan laut naik setinggi itu, berarti pantai atau daratan bisa
tenggelam.
- Suhu semakin panas
Kenaikan sedang terjadi. Dalam waktu
100 tahun suhu di bumi naik rata-rata 0.6oC sampai 0.7oC
- Hujan dan Badai
Karena suhu meningkat pesat, air
tanah akan lebih cepat menguap. Akibatnya, akan banyak daerah kekeringan, dan
angin akan bertiup lebih kencang. Badai pun jadi lebih sering terjadi. Apalagi
topan badai akan semakin kuat, dengan adanya penguapan angin yang tinggi. Topan
badai yang akan memperoleh kekuatan dari penguapan air akan menjadi lebih
besar. Jika sudah begitu, perubahan cuaca dan musim akan sangat tidak terduga.
Jika penguapan air semakin cepat, awan hujan akan semakin cepat terbentuk. Lalu
akan turun hujan terus menerus. Akibatnya, terjadi banjir, tenah longsor,
erosi, dll.
- Padang gurun semakin luas
Suhu semakin panas. Air menguap terus.
Akibatnya, tanah-tanah menjadi kering. Bahkan tumbuhan pun tidak bisa hidup
lagi. Perlahan-lahan pedang gurun semakin bertambah banyak.
- Anomali Suhu Permukaan Laut
Lautan di selatan pulau Jawa
mengalami anomaly suhu permukaan laut. Disebut anomaly karena keadaan ini tidak
biasa terjadi dan sulit ditemukan sebabnya. Suhu permukaan laut di selatan
Pulau Jawa minus 2,5oCelcius atau lebih rendah dari suhu rata-rata.
Ini berarti suhu permukaan laut jauh lebih dingin dari biasanya. Karena dingin,
penguapan terjadi pun sangat kecil. Padahal, penguapan sangat dibutuhkan untuk
membentuk awan.
- Matahari di Utara
Mulai awal bulan Juni kemarin,
posisi matahari berada di balahan Bumi sebelah utara. Suhu Bumi sebelah utara
menjadi lebih hangat. Di bagian utara banyak terjadi penguapan, sehingga banyak
terjadi hujan. Karena hujan banyak turun maka terjadi banjir.
- Kekeringan Semakin Cepat
Keadaan di Kalimantan sangat berbeda
dengan di Jawa. Sejak awal Mei, hujan sudah jarang turun di Pulau Jawa.
Artinya, penguapan yang terjadi sangat sedikit. Munculnya anomali suhu
permukaan laut membuat penguapan yang terjadi semakin sedikit lagi. Posisi
matahaei yang diutara membuat penguapan benar-benar menjadi semakin sedikit
lagi. Akibatnya, langit di atas Pulau Jawa nyaris tidak ada awan hujannya.
Keadaan di atas diperparah dengan
keadaan alam Pulau Jawa yang rusak. Gundulnya hutan dibanyak tempat membuat
suhu semakin panas. Air tanah turun semakin panas ke perut Bumi karena tidak
ada pepohonan yang menahannya. Keadaan ini mempercepat terjadinya kekeringan di
Pulau Jawa.
- Penanggulangan Pemanasan Global
- Bahan Bakar Air
Ada yang bisa merubah air menjadi
minyak. Menurut teori, penambahan zat kimia tertentu tidak bisa mengubah air
menjadi minyak. Tapi beberapa ilmuan ada yang
mencoba bahan bakar campuran air dan solar. Tapi, energy yang dibutuhkan untuk
melepas hydrogen masih sangat besar. Jadi, lebih murah membuat minyak dari
lemak tumbuhan daripada air. Sampai sakarang para ahli belum menemukan cara
mamisahkan gas hydrogen yang murah.
- Percepat Reboisasi
Permukaan bumi yang panas harus
didinginkan. Caranya dengan memperbanyak hutan. Tetapi, manusia tetap
membutuhkan hasil hutan. Karena itu, para ilmuan sedang mengembangkan bibit
tanaman hutan yang bisa tumbuh cepat. Hal ini sudah dilakukan pemerintah Brazil
dan beberapa negara di Afrika.
- Perdagangan Karbon
Perdagangan karbon adalah menjual
kemampuan pohon. Di Negara-negara maju, jumlah pohon sudah sangat jarang.
Padahal, Negara-negara maju banyak menghasilkan gas rumah kaca.
Karena itu, Negara-negara maju harus
membayar pada negara yang memiliki hutan. Maksudnya, agar negara pemilik hutan
menjaga kelastarian hutannya. Perdagangan karbon bisa dilakukan perorangan.
Seperti yang dilakukan Pak Brad Pitt. Dia mambayar sekitar Rp90.000.000,00
untuk memelihara hutan di Kerajaan Bhutan, Asia.
- Green Building
Salah atu penghasil gas rumah kaca
terbesar adalah gedung-gedung bertingkat. Gedung-gedung bertingkat biasanya
menggunakan banyak energi. Terutama listrik untuk penerangan dan AC (Air Conditioning) untuk penyejuk
ruangan. Padahal, bahan AC dapat menipiskan lapisan ozon di atmosfer.
Karena itu, para arsitek di dunia
kini mulai membangun green building. Green building adalah bangunan yang ramah
lingkungan. Banguna ini harus hemat energy dan menyatu dengan alam. Biasanya green building memanfaatkan
sinar matahari untuk penerangan dan angin untuk menyejukkan ruangan. Contoh
green building adalah gedung Pearl River Tower di China.
- Bank Makanan
Manusia di dunia butuh makanan.
Sedangkan hutan sebagai sumber makanan banyak yang rusak. Untuk menyelamatkan
sumber makanan ilmuan membuat bank makanan. Bank makanan menyimpan benih, buah,
daun, batang, dan akar tumbuhan untuk ditanam kembali. Diantaranya ada kebun
raya dan bank benih.
Kebun raya adalah bank tanaman
hidup. Berbagai tanaman di dunia dikumpulkan di kebun raya. Kebun Raya London
terkenal sebagai bank tanaman makanan, obat, dan hiasan. Kebun Raya Perancis di
Mauritus terkenal terkenal sebagai bank tanaman bumbu, buah-buahan dan tebu.
Kebun Raya Bogor di Indonesia terkenal sebagai bank tanaman kelapa sawit,
coklat, dan kina.
Selain kebun raya ada bank benih.
Benih tanaman di seluruh dunia disimpan di pulau es di Kutub Utara. Tepatnya di
Pulau es Svalbard di Negara Norwegia. Tempat penyimpanan benih itu di sebut
Bank Benih Svalbard. Benih padi, jagung, gandum, kedelai disimpan di tempat
yang sangat dingin agar tidak rusak. Benih ini bisa ditanam kembali meskipun
sudah berumur ratusan tahun.
- Menanam Tumbuhan yang Mudah Menyerap Polutan Udara
Sekarang polutan di Bumi harus
dikurangi untuk mencegah pemanasan global. Diantaranya dengan cara menanam Sansevieria.
Nama latinnya Sansevieria trifasciata. Pada
mulanya tanaman ini dikembangkan sebagai tanaman hias asal Afrika. Sekarang,
perannya lebih dari itu. Salah satu penelitian NASA menyatakan sansevieria
terbukti mampu menyerap polutan udara, seperti karbondioksida, nitrogen oksida,
dan formaldehyde. Tanaman ini mampu menyerap polutan
hingga 80% dalam ruangan 10 meter persegi. Pada siang hari, sansevieria melepas
banyak oksigen yang kita butuhkan. Pada malam hari, ia melepas karbondioksida
yang langsung ia serap dan di olah kembali. Itulah mengapa, bisa dikatakan,
sansevieria adalah tanaman non emisi (tanpa gas buang). Mungkin karena hal ini
orang Jepang memanfaatkan sansevieria sebagai tanaman hias epnghilang bau tidak
sedap.
Sansevieria memiliki banyak jenis
sebutan. Secara umum, ia disebut tanaman ular karena bentuk daunnya mirip ular.
Di Jepang, ia disebut tanaman ekor macan. Di Brazil, di sebut tanaman pedang.
Ada juga yang manyebutnya tanaman lidah mertua.
- Kumpulan Pelestarian Lingkungan
Nama klub ini Junior Conservationist
(JC). Klub ini berisi anank-anak muda yang tertarik pada kegiatan pelestarian
alam. JC dibina oleh WWF (World Wide for Nature). Sebuah lembaga swadaya
masyarakat yang giat melestarikan alam. Setiap anggota JC bisa mengikuti
kegiatan WWF, menerima bulletin empat kali setahun, serta menjadi anggota
mailing list.
- Mengasuh Pohon
Setiap orang bisa mengasuh
pohon-pohon di hutan. Caranya, bisa mendaftar dan mengirim uang untuk membeli
bibit pohon. Sesudah itu, tim WWF akan menanam dan marawatnya. Pohon-pohon itu
diharapkan bisa menghutankan kembali 568.700 hektar kawasan di Taman Nasional
Sebangu, Kalimantan. Anggota yang sudah memiliki pohon dapat melihat pohonnya
di situs www.mybabytree.org.
- Peranan
Bnayak usaha yang sudah dilakukan masyarakat dunia untuk mengurangi
dampak pemanasan global. Seperti menggunakan listrik seprlunya, menanam
pepohonan, tidak membuang air bekas limbah ke sungai karena akan merusak kehidupan air, membuat bahan bakar ramah
lingkungan, memperbanyak kawasan hijau, seluruh Negara di dunia mulai bekerja
sama dalam partisipasi pengurangan dampak pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar