About

Rabu, 22 Oktober 2014

Pemanasan Global

Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Kehidupan itu diperoleh karena bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki air dan oksigen yang cukup untuk semua makhluk. Tidak ada planet lain yang sesempurna bumi untuk ditempati sebagai planet yang memiliki kehidupan.
      Tapi kenyataannya sekarang manusia tidak bisa menjaga bumi dangan baik. Padahal bumi adalah satu-satunya yang bisa dihuni oleh manusia. Sekarang manusia banyak membuat kerusakan di bumi. Kerusakan itu dimulai dari zaman revolusi. Sebelum masa itu bumi masih dalam keadaan baik-baik saja.
      Tapi sekarang, polutan-polutan membuat lapisan ozon semakin tipis. Yang membuat sinar ultraviolet tidak dapat tertahan lapisan ozon. Sinar ultraviolet dapat mangakibatkan penyakit kulit. Belum lagi jika terjadi hujan asam. Polutan-polutan itu dihasilkan dari kandaraan bermotor, dll. Ada juga manusia yang menebang hutan sembarangan hanya untuk kepentingannya tanpa adanya penanaman kembali.sehingga, jika air hujan turun, tidak ada yang menahannya.
      Banyak hutan-hutan di gunduli untuk membuat gedung-gedung pencakar langit. Tanah tertutup oleh aspal. Menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Membuat air mengalir ke sungai dan menyebabkan banjir.

  • Pengertian Pemanasan Global

            Lima milyar tahun yang lalu, ada ledakan bintang di glaksi. Gas-gas di dekat ledakan, yang tadinya diam tenang, menjadi pusaran. Pusaran gas lama-kelamaan menjadi matahari dan planet-planet yang mengitarinya. Sebagian gas itu menjadi udara yang menyelimuti planet-planet. Sebagian gas lagi tersimpan di dalam planet. Gas itu adalah gas oksigen, nitrogen, air, metana, dan karbondioksida. Gas-gas tersebut berfungsi menghangatkan planet bumi.
            Suhu di dalam rumah kaca selalu hangat. Karena kaca menahan sinar matahari. Atau saat langit mendung timbul rasa gerah. Rasa gerah itu disebabkan air di udara menahan panas sinat matahari. Itu karena sifat gas karbondioksida, metana, dan uap air menahan panas sinar matahari. Gas-gas itu dinamakan gas rumah kaca. Dan suhu panas yang ditimbulkan oleh gas rumah kaca disebut efek rumah kaca.
            Dibandingkan gas rumah kaca lainnya, jumlah gas metana paling sedikit. Tidak lebih dari 2 ppm. Artinya, hanya ada dua molekul gas metana diantara sejuta molekul udara. Gas oksigen di udara bumi sebanyak 280 ppm. Sedangkan jumlah air selalu berubah-ubah.
            Sejak adanya planet bumi, jumlah gas karbondioksida mengalami naik turun. Karena lautan, daratan, dan tanaman di planet bumi menyerap karbondioksida. Naik turunnya karbondioksida disebabkan oleh letusan gunung berapi dan gempa bumi. Saat gunung berapi meletus, karbondioksida yang ada I dalam bumi keluar. Dari zaman dulu sampai sekarang karbondioksida di bumi tidak pernah kebanyakan.
          
            Tapi, sejak manusia menciptakan revolusi industri di Inggris pada tahun 1750 karbondioksida menjadi 379 ppm pada tahun 2005. Padahal sejak zaman es
sampai revolusi industri, atau 10.000 tahun, karbondioksida di bumi jumlahnya 280 ppm. Akibatnya, panas sinar matahari yang disimpan gas karbondioksida bertambah banyak.
            Gejala naiknya suhu planet bumi akibat karbondioksida dinamakan pemanasan global atau global warming. Dan kenaikan suhu sebesar 1o C dalam waktu 100 atau 200 tahun sudah termasuk pemanasan global. Ilmuan mencatat hanya dalam waktu 100 tahun (tahun 1906 – 2006), suhu planet bumi sudah naik 0,74o C. diperkirakan dalam waktu 676 tahun suhu bumi dapat naik 5o C. Padahal, selama zaman es sampai revolusi industri, suhu planet bumi hanya naik 5o C dalam waktu 10.000 tahun.

  •  Penyebab Pemanasan Global

            Pemanasan global sedang terjadi. Ini semua disebabkan ulah manusia yang menebabkan rusaknya bumi. Kegiatan itu antara lain:
  •  Penebangan Liar

Pohon bukan hanya manghasilkan buah, kayu, atau daun. Tapi juga oksigen. Oksigen dihasilkan dari proses fotosintesis. Pohon memiliki banyak fungsi. Diantaranya:
a.       1 pohon berguna untuk bernafas 2 orang setiap hari
1 pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari
1 orang membutuhkan 0,5 kg oksigen per hari
b.      Pohon bisa menyaring dan menyerap debu dan racun diudara
1 acre hutan (hamper seluas lapangan bola) bisa menyerap karbondioksida dari mobil yang berjalan sejauh 41.843 km (hampir 4 kali jarak antara Sabang sampai Merauke)
c.       1 hektar pohon bisa :
Mengurangi suhu udara sekitar 5 – 8oC. Sama dengan kemampuan 5 buah pendingin udara (AC), yang dinyalakan 20 jam secara terus menerus. Meredam kebisingan sampai 50 – 80%. Mengurangi kekuatan angin sampai 75 – 80%.
d.      Kertas yang dihasilkan sebuah lahan pepohonan berkayu kertas lebarnya 8 kaki, panjangnya 4 kaki, tingginya 4 kaki, adalah 1.000 sampai 2.000 pon kertas, atau ½ sampai 1 ton kertas, atau 942.100 halaman buku, atau 4.384.000 prangko, atau 7.200 eksemplar koran.
  •      Polusi Udara

            Asap pabrik dan kendaraan juga menyebabkan pemenasan global. Itu karena, asap ini menangkap sinar matahari dan tidak melepaskan panas kembali ke angkasa luar. Ilmuan menyebut asap ini sebagai efek rumah kaca. Artinya, bumi terasa tinggal di rumah kaca tertutup yang ditaruh dibawah sinar matahari.
  •          Pemakaian Freon yang Berlebihan

            Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan adanya gejala penipisan lapisan ozon (O3). Ozon merupakan lapisan pelindung dari ultraviolet sinar matahari. Sinar ultraviolet yang terlalu banyak dapat menyebabkan kanker kulit, penurunan sistem kekebalan tubuh, bahkan dapat mengubah struktur genetika mahluk hidup.
            Penipisan lapisan ozon ternyata disebabkan oleh pemakaian Freon atau cloroflourocarbon (CFC) yang berlebihan. Freon biasanya digunakan untuk AC, lemari es, dan penyemprot. Di stratosfer, Freon akan melepaskan atom klor (Cl). Atom klor inilah yang merusak ozon. Satu atom Freon dapat merusak 100.000 molekul ozon.
  •       Tehnologi dan Industri

            Kemajuan tehnologi dan industri ternyata juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Hasil pembakaran bahan bakar fosil keperluan industri menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, debu, dan jelaga. Semua itu mengganggu kehidupan manusia. Selain itu gas buangan kendaraan bermotor bercampur dengan gas industri atau rumah tangga membentuk asap kabut. Asap kabut dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernafasan.
            Pembakaran bahan bakar fosil juga dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Itu disebabkan awan pembawa hujan bersifat asam. Sementara itu, pembakaran bahan bakar menaikkan kejenuhan asam. Dengan demikian di awan itu terbentuk asam kuat. Jika akhirnya awan itu menghasilkan hujan, terjadilah hujan asam yang dapat membunuh tumbuh-tumbuhan, membuat air tawar terasa asam, dan merusak dinding tembok.
  •       Aktivitas Manusia

            Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas.Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir.
             IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan nitro oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
  •        Pembangkit Energi

            Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, di mana batu bara banyak digunakan untuk menghasilkan listrik. Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%.

  •       Industri

            Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. Sebagian besar sumbangan sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.
  •        Alih Fungsi Lahan dan Penggundulan Hutan

            Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.

  • Akibat Pemanasan Global
  • Melelehnya es di kutub

            Suhu bumi yang semakin panas menyebabkan melelehnya es di kutub. Belakangan ini lapisan es di Kutub Utara menyusut sangat banyak. Pada tahun 2000, luas esnya 7 juta km2. Namun saat ini, luasnya hanya tinggal 5,3 juta km2.  Bulan Maret 2008 lalu, gunung es Antartika di Kutub Selatan retak. Bongkahan es itu sampai lepas dan jatuh. Bongkahan es itu luasnya sepertiga luas Jakarta. Padahal gunung es itu terbentuk sejak ratusan sampai 1.500 tahun yang lalu. Ini terjadi karena es tak kuat menahan suhu bumi yang semakin panas.
  •  Permukaan laut bertambah tinggi

            Es yang mencair akan mengalir ke laut. Akibatnya, air laut semakin banyak. Dalam seratus tahun ini, tinggi air laut dunia naik 10 – 25 cm. Diperkirakan, tahun 2100 nanti air laut naik 50 – 80 cm. jika permukaan laut naik setinggi itu, berarti pantai atau daratan bisa tenggelam.
     
  •        Suhu semakin panas

            Kenaikan sedang terjadi. Dalam waktu 100 tahun suhu di bumi naik rata-rata 0.6oC sampai 0.7oC

  •       Hujan dan Badai

            Karena suhu meningkat pesat, air tanah akan lebih cepat menguap. Akibatnya, akan banyak daerah kekeringan, dan angin akan bertiup lebih kencang. Badai pun jadi lebih sering terjadi. Apalagi topan badai akan semakin kuat, dengan adanya penguapan angin yang tinggi. Topan badai yang akan memperoleh kekuatan dari penguapan air akan menjadi lebih besar. Jika sudah begitu, perubahan cuaca dan musim akan sangat tidak terduga. Jika penguapan air semakin cepat, awan hujan akan semakin cepat terbentuk. Lalu akan turun hujan terus menerus. Akibatnya, terjadi banjir, tenah longsor, erosi, dll.
  •        Padang gurun semakin luas

            Suhu semakin panas. Air menguap terus. Akibatnya, tanah-tanah menjadi kering. Bahkan tumbuhan pun tidak bisa hidup lagi. Perlahan-lahan pedang gurun semakin bertambah banyak.

  •          Anomali Suhu Permukaan Laut

            Lautan di selatan pulau Jawa mengalami anomaly suhu permukaan laut. Disebut anomaly karena keadaan ini tidak biasa terjadi dan sulit ditemukan sebabnya. Suhu permukaan laut di selatan Pulau Jawa minus 2,5oCelcius atau lebih rendah dari suhu rata-rata. Ini berarti suhu permukaan laut jauh lebih dingin dari biasanya. Karena dingin, penguapan terjadi pun sangat kecil. Padahal, penguapan sangat dibutuhkan untuk membentuk awan.

  •        Matahari di Utara

            Mulai awal bulan Juni kemarin, posisi matahari berada di balahan Bumi sebelah utara. Suhu Bumi sebelah utara menjadi lebih hangat. Di bagian utara banyak terjadi penguapan, sehingga banyak terjadi hujan. Karena hujan banyak turun maka terjadi banjir.
  •       Kekeringan Semakin Cepat

            Keadaan di Kalimantan sangat berbeda dengan di Jawa. Sejak awal Mei, hujan sudah jarang turun di Pulau Jawa. Artinya, penguapan yang terjadi sangat sedikit. Munculnya anomali suhu permukaan laut membuat penguapan yang terjadi semakin sedikit lagi. Posisi matahaei yang diutara membuat penguapan benar-benar menjadi semakin sedikit lagi. Akibatnya, langit di atas Pulau Jawa nyaris tidak ada awan hujannya.
            Keadaan di atas diperparah dengan keadaan alam Pulau Jawa yang rusak. Gundulnya hutan dibanyak tempat membuat suhu semakin panas. Air tanah turun semakin panas ke perut Bumi karena tidak ada pepohonan yang menahannya. Keadaan ini mempercepat terjadinya kekeringan di Pulau Jawa.

  • Penanggulangan Pemanasan Global
  •  Bahan Bakar Air

            Ada yang bisa merubah air menjadi minyak. Menurut teori, penambahan zat kimia tertentu tidak bisa mengubah air menjadi minyak. Tapi beberapa ilmuan ada yang mencoba bahan bakar campuran air dan solar. Tapi, energy yang dibutuhkan untuk melepas hydrogen masih sangat besar. Jadi, lebih murah membuat minyak dari lemak tumbuhan daripada air. Sampai sakarang para ahli belum menemukan cara mamisahkan gas hydrogen yang murah.

  •      Percepat Reboisasi

            Permukaan bumi yang panas harus didinginkan. Caranya dengan memperbanyak hutan. Tetapi, manusia tetap membutuhkan hasil hutan. Karena itu, para ilmuan sedang mengembangkan bibit tanaman hutan yang bisa tumbuh cepat. Hal ini sudah dilakukan pemerintah Brazil dan beberapa negara di Afrika.

  •       Perdagangan Karbon

            Perdagangan karbon adalah menjual kemampuan pohon. Di Negara-negara maju, jumlah pohon sudah sangat jarang. Padahal, Negara-negara maju banyak menghasilkan gas rumah kaca.
            Karena itu, Negara-negara maju harus membayar pada negara yang memiliki hutan. Maksudnya, agar negara pemilik hutan menjaga kelastarian hutannya. Perdagangan karbon bisa dilakukan perorangan. Seperti yang dilakukan Pak Brad Pitt. Dia mambayar sekitar Rp90.000.000,00 untuk memelihara hutan di Kerajaan Bhutan, Asia.

  •      Green Building

            Salah atu penghasil gas rumah kaca terbesar adalah gedung-gedung bertingkat. Gedung-gedung bertingkat biasanya menggunakan banyak energi. Terutama listrik untuk penerangan dan AC (Air Conditioning) untuk penyejuk ruangan. Padahal, bahan AC dapat menipiskan lapisan ozon di atmosfer.
            Karena itu, para arsitek di dunia kini mulai membangun green building. Green building adalah bangunan yang ramah lingkungan. Banguna ini harus hemat energy dan menyatu dengan alam. Biasanya green building memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan dan angin untuk menyejukkan ruangan. Contoh green building adalah gedung Pearl River Tower di China.

  •     Bank Makanan

            Manusia di dunia butuh makanan. Sedangkan hutan sebagai sumber makanan banyak yang rusak. Untuk menyelamatkan sumber makanan ilmuan membuat bank makanan. Bank makanan menyimpan benih, buah, daun, batang, dan akar tumbuhan untuk ditanam kembali. Diantaranya ada kebun raya dan bank benih.
            Kebun raya adalah bank tanaman hidup. Berbagai tanaman di dunia dikumpulkan di kebun raya. Kebun Raya London terkenal sebagai bank tanaman makanan, obat, dan hiasan. Kebun Raya Perancis di Mauritus terkenal terkenal sebagai bank tanaman bumbu, buah-buahan dan tebu. Kebun Raya Bogor di Indonesia terkenal sebagai bank tanaman kelapa sawit, coklat, dan kina.
            Selain kebun raya ada bank benih. Benih tanaman di seluruh dunia disimpan di pulau es di Kutub Utara. Tepatnya di Pulau es Svalbard di Negara Norwegia. Tempat penyimpanan benih itu di sebut Bank Benih Svalbard. Benih padi, jagung, gandum, kedelai disimpan di tempat yang sangat dingin agar tidak rusak. Benih ini bisa ditanam kembali meskipun sudah berumur ratusan tahun.

  • Menanam Tumbuhan yang Mudah Menyerap Polutan Udara

            Sekarang polutan di Bumi harus dikurangi untuk mencegah pemanasan global. Diantaranya dengan cara menanam Sansevieria. Nama latinnya Sansevieria trifasciata. Pada mulanya tanaman ini dikembangkan sebagai tanaman hias asal Afrika. Sekarang, perannya lebih dari itu. Salah satu penelitian NASA menyatakan sansevieria terbukti mampu menyerap polutan udara, seperti karbondioksida, nitrogen oksida, dan formaldehyde. Tanaman ini mampu menyerap polutan hingga 80% dalam ruangan 10 meter persegi. Pada siang hari, sansevieria melepas banyak oksigen yang kita butuhkan. Pada malam hari, ia melepas karbondioksida yang langsung ia serap dan di olah kembali. Itulah mengapa, bisa dikatakan, sansevieria adalah tanaman non emisi (tanpa gas buang). Mungkin karena hal ini orang Jepang memanfaatkan sansevieria sebagai tanaman hias epnghilang bau tidak sedap.
            Sansevieria memiliki banyak jenis sebutan. Secara umum, ia disebut tanaman ular karena bentuk daunnya mirip ular. Di Jepang, ia disebut tanaman ekor macan. Di Brazil, di sebut tanaman pedang. Ada juga yang manyebutnya tanaman lidah mertua.

  •     Kumpulan Pelestarian Lingkungan

            Nama klub ini Junior Conservationist (JC). Klub ini berisi anank-anak muda yang tertarik pada kegiatan pelestarian alam. JC dibina oleh WWF (World Wide for Nature). Sebuah lembaga swadaya masyarakat yang giat melestarikan alam. Setiap anggota JC bisa mengikuti kegiatan WWF, menerima bulletin empat kali setahun, serta menjadi anggota mailing list.
  •      Mengasuh Pohon

            Setiap orang bisa mengasuh pohon-pohon di hutan. Caranya, bisa mendaftar dan mengirim uang untuk membeli bibit pohon. Sesudah itu, tim WWF akan menanam dan marawatnya. Pohon-pohon itu diharapkan bisa menghutankan kembali 568.700 hektar kawasan di Taman Nasional Sebangu, Kalimantan. Anggota yang sudah memiliki pohon dapat melihat pohonnya di situs www.mybabytree.org.

  • Peranan  

         Bnayak usaha yang sudah dilakukan masyarakat dunia untuk mengurangi dampak pemanasan global. Seperti menggunakan listrik seprlunya, menanam pepohonan, tidak membuang air bekas limbah ke sungai karena akan merusak kehidupan air, membuat bahan bakar ramah lingkungan, memperbanyak kawasan hijau, seluruh Negara di dunia mulai bekerja sama dalam partisipasi pengurangan dampak pemanasan global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar