Pada
masa bayi dan balita kesehatan sangat rawan menurun. Maka dari itu harus ada
upaya untuk meningkatkannya. Salah satunya adalah dengan memberikan imunisasi
pada bayi dan balita.
Di
Indonesia kini masih banyak terjadi masalah kesehatan pada bayi dan balita.
Diantaranya masih ada bayi dan balita yang mengalami gizi buruk, berdasarkan
data yang diperoleh jumlah bayi dan balita yang mengalami gizi buruk pada tahun
2010 adalah sebesar 17,9% anak yang ada di Indonesia.
Dengan
diangkatnya tema ini diharapkan kesehatan bayi dan balita di Indonesia dapat
membaik. Dan dapat berkurangnya masalah-masalah yang dialami bayi dan balita di
Indonesia.
·
Pengertian kesehatan
bayi dan Balita
Pada bayi
normal ditahun pertama umumnya sehat-sehat saja. Meskipun sakit, hampir semua
penyakitnya lazim dialami bayi pada masa itu. Misalnya alergi, batuk, pilek,
infeksi telinga, atau ruam popok. Sakit pertama yang diderita bayi biasanya
membuat orangtua cemas. Maka dari itu mengenali gejala penyakit sangat membantu
untuk memutuskan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat.
Pada
tahun-tahun selanjutnya masalah kesehatan semakin bervariasi karena dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya adalah kebersihan lingkungan.
·
Penyebab Terjadinya
Masalah Kesehatan Bayi dan Balita di Indonesia
1. Kurangnya pengertian orangtua terhadap penyakki-penyakit
yang dapat menular pada bayi dan balita. Apalagi jika ketahanan tubuh yang
masih rentan dan kondisi lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan bayi dan
balita terserang penyakit menular.
Contoh-contoh penyakit menular antara lain :
·
Roseola Infatum
Penyakit yang
berasal dari virus yang menyebabkan ruam dan demam tinggi.
·
Cacar air
Virus yang
menyerang kulit dengan membentuk luka (lesi) yang berisi cairan.
·
Batuk Rejan
Merupakan salah
satu penyakit infeksi saluran pernapasan.
·
Campak
Penyakit yang
ditularkan oleh virus campak atau morbili atau
measles virus.
·
HIV/AIDS
Penyakit yang
sangat berbahaya menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyerang bayi dan
balita salah satunya karena langsung ditularkan ibu kandungnya yang positif
HIV/AIDS
2. Kurangnya perhatian orangtua memberi asupan makanan pada
bayi usia sebalum 6 bulan yang hanya dianjurkan mengkonsumsi susu. Dokter
Spesialis Anak, Diki Pribadi mengatakan bayi boleh mengkonsumsi makanan selain
susu setelah usia 6 bulan, karena secara fisik dan mental (motorik) bayi belum
siap menerima asupan makanan, enzim dan penggerakan ususnya dapat menyebabkan
alergi.
3. Pemberian ASI kepada bayi dan balita dianjurkan hingga
usianya 2 tahun. Tapi faktanya banyak Ibu yang tidak memberikan ASI sampai usia
bayi 2 tahun karena berbagai hal seperti Ibu tersebut bermasalah dengan ASI
nya, Ibu tersebut sibuk bekerja, dan lain-lain. Jika hal tersebut terjadi, maka
sebaiknya bayi dan balita itu diberikan susu formula yang cocok agar tidak
menyebabkan diare atau masalah lainnya.
4. Kurang tersosialisasikan program pemerintah PIN (Pekan
Imunisasi Nasional). Kebanyakan Ibu tidak membawa bayi dan balita mereka untuk
imunisasi. Adanya kasus bayi yang meninggal setelah di imunisasi polio menambah
keraguan orangtu untuk membawa bayi dan balita mereka untuk di imunisasi. Jadi
program pemerintah ini kurang efektif.
5. Kurang efektifnya program pemerintah JAMKESMAS karena
banyaknya masalah yang terjadi seperti pasien pengguna JAMKESMAS yang terkadang
ditolak di beberapa Rumah Sakit karena pemerintah sudah terlilit hutang pada
rumah Sakit tersebut. Ada pula pasien yang ditelantaerkan karena terbatasnya
tempat maka rumah Sakit lebih memilih pasien yang bukan pengguna JAMKESMAS,
belum lagi fasilitas yang diberikan kepada pasien pengguna JAMKESMAS kurang
memadai.
6. Faktor rendahnya ekonomi di Indonesia menyebabkan masalah
kesehatan bayi dan balita di indonesia seperti gizi buruk karena orangtua tidak
mampu memberi asupan gizi yang cukup. Akibat dari masalah ini sangat
fatal karena dapat menurunkan tingkat kecerdasan sebesar
11-13 poin. Anak di Indonesia yang mengalami gizi buruk pada tahun 2010 adalah
sebesar 17,9 %.
·
Penanggulangan Masalah
Kesehatan Bayi dan Balita di Indonesia
1. Mencegah terjadinya masalah kesehatan bayi dan balita
dengan memberi imunisasi dn asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhannya.
2. Menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan bayi dan
balita agar dapat menindak lanjuti jika terjadi hal tersebut dengan segera
mengobati atau membawa ke Rumah Sakit.
·
Peran
pemerimtah untuk Meningkatkan Bayi dan balita di Indonesia
1. Membuat program-program kesehatan untuk bayi dan balita
di Indonesia.
2. Mensosialisasikan program-program kesehatan untuk bayi
dan balita di Indonesia.
3. Menjalankan program-program kesehatan untuk bayi dan
balita di Indonesia yang ada dengan lebih efektif.
4. Memperhatikan masalah kesehatan bayi dan balita di
Indonesia terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu
·
Peran orangtua untuk
Meningkatkan Bayi dan balita di Indonesia
1.
Memperhatikan
kesehatan bayi dan balitanya.
2.
Memberi asupan gizi
yang cukup dan sesuai serta memberi imunisasi untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan bayi dan balita.
3.
Memberi perhatian
dan meluangkan wakyu lebih banyak untuk memahami kesehatan bayi dan balitanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar