About

Rabu, 22 Oktober 2014

Upaya Meningkatkan Kesehatan Bayi dan Balita di Indonesia

Pada masa bayi dan balita kesehatan sangat rawan menurun. Maka dari itu harus ada upaya untuk meningkatkannya. Salah satunya adalah dengan memberikan imunisasi pada bayi dan balita.
Di Indonesia kini masih banyak terjadi masalah kesehatan pada bayi dan balita. Diantaranya masih ada bayi dan balita yang mengalami gizi buruk, berdasarkan data yang diperoleh jumlah bayi dan balita yang mengalami gizi buruk pada tahun 2010 adalah sebesar 17,9% anak yang ada di Indonesia.
Dengan diangkatnya tema ini diharapkan kesehatan bayi dan balita di Indonesia dapat membaik. Dan dapat berkurangnya masalah-masalah yang dialami bayi dan balita di Indonesia.
·         Pengertian kesehatan bayi dan Balita
Pada bayi normal ditahun pertama umumnya sehat-sehat saja. Meskipun sakit, hampir semua penyakitnya lazim dialami bayi pada masa itu. Misalnya alergi, batuk, pilek, infeksi telinga, atau ruam popok. Sakit pertama yang diderita bayi biasanya membuat orangtua cemas. Maka dari itu mengenali gejala penyakit sangat membantu untuk memutuskan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat.
Pada tahun-tahun selanjutnya masalah kesehatan semakin bervariasi karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah kebersihan lingkungan.

·         Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Bayi dan Balita di Indonesia
1.      Kurangnya pengertian orangtua terhadap penyakki-penyakit yang dapat menular pada bayi dan balita. Apalagi jika ketahanan tubuh yang masih rentan dan kondisi lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan bayi dan balita terserang penyakit menular.
Contoh-contoh penyakit menular antara lain :
·         Roseola Infatum
Penyakit yang berasal dari virus yang menyebabkan ruam dan demam tinggi.
·         Cacar air
Virus yang menyerang kulit dengan membentuk luka (lesi) yang berisi cairan.
·         Batuk Rejan
Merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan.
·         Campak
Penyakit yang ditularkan oleh virus campak atau morbili atau
measles virus.

·         HIV/AIDS
Penyakit yang sangat berbahaya menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyerang bayi dan balita salah satunya karena langsung ditularkan ibu kandungnya yang positif HIV/AIDS
2.      Kurangnya perhatian orangtua memberi asupan makanan pada bayi usia sebalum 6 bulan yang hanya dianjurkan mengkonsumsi susu. Dokter Spesialis Anak, Diki Pribadi mengatakan bayi boleh mengkonsumsi makanan selain susu setelah usia 6 bulan, karena secara fisik dan mental (motorik) bayi belum siap menerima asupan makanan, enzim dan penggerakan ususnya dapat menyebabkan alergi.
3.      Pemberian ASI kepada bayi dan balita dianjurkan hingga usianya 2 tahun. Tapi faktanya banyak Ibu yang tidak memberikan ASI sampai usia bayi 2 tahun karena berbagai hal seperti Ibu tersebut bermasalah dengan ASI nya, Ibu tersebut sibuk bekerja, dan lain-lain. Jika hal tersebut terjadi, maka sebaiknya bayi dan balita itu diberikan susu formula yang cocok agar tidak menyebabkan diare atau masalah lainnya.
4.      Kurang tersosialisasikan program pemerintah PIN (Pekan Imunisasi Nasional). Kebanyakan Ibu tidak membawa bayi dan balita mereka untuk imunisasi. Adanya kasus bayi yang meninggal setelah di imunisasi polio menambah keraguan orangtu untuk membawa bayi dan balita mereka untuk di imunisasi. Jadi program pemerintah ini kurang efektif.
5.      Kurang efektifnya program pemerintah JAMKESMAS karena banyaknya masalah yang terjadi seperti pasien pengguna JAMKESMAS yang terkadang ditolak di beberapa Rumah Sakit karena pemerintah sudah terlilit hutang pada rumah Sakit tersebut. Ada pula pasien yang ditelantaerkan karena terbatasnya tempat maka rumah Sakit lebih memilih pasien yang bukan pengguna JAMKESMAS, belum lagi fasilitas yang diberikan kepada pasien pengguna JAMKESMAS kurang memadai.
6.      Faktor rendahnya ekonomi di Indonesia menyebabkan masalah kesehatan bayi dan balita di indonesia seperti gizi buruk karena orangtua tidak mampu memberi asupan gizi yang cukup. Akibat dari masalah ini sangat
fatal karena dapat menurunkan tingkat kecerdasan sebesar 11-13 poin. Anak di Indonesia yang mengalami gizi buruk pada tahun 2010 adalah sebesar 17,9 %.
·         Penanggulangan Masalah Kesehatan Bayi dan Balita di Indonesia
1.      Mencegah terjadinya masalah kesehatan bayi dan balita dengan memberi imunisasi dn asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya.
2.      Menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan bayi dan balita agar dapat menindak lanjuti jika terjadi hal tersebut dengan segera mengobati atau membawa ke Rumah Sakit.

·         Peran pemerimtah untuk Meningkatkan Bayi dan balita di Indonesia
1.      Membuat program-program kesehatan untuk bayi dan balita di Indonesia.
2.      Mensosialisasikan program-program kesehatan untuk bayi dan balita di Indonesia.
3.      Menjalankan program-program kesehatan untuk bayi dan balita di Indonesia yang ada dengan lebih efektif.
4.      Memperhatikan masalah kesehatan bayi dan balita di Indonesia terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu
·         Peran orangtua untuk Meningkatkan Bayi dan balita di Indonesia
1.      Memperhatikan kesehatan bayi dan balitanya.
2.      Memberi asupan gizi yang cukup dan sesuai serta memberi imunisasi untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan bayi dan balita.
3.      Memberi perhatian dan meluangkan wakyu lebih banyak untuk memahami kesehatan bayi dan balitanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar