About

Sabtu, 02 Januari 2016

14. Sikap Pekerja dan Kepuasan Kerja

      A.    Hubungan Pelaksanaan Kerja dan Kepuasan Kerja

Menurut Robbins dan Judge (2007) pekerja yang senang biasanya merupakan pekerja yang produktif, walaupun sulit untuk mengatakan bagaimana kualitasnya berjalan. Bagaimanapun, beberapa penelitian pernah memercayai bahwa relasi antara kepuasan kerja dan kinerja merupakan mitos. Tetapi sebuah review dari 300 studi menyimpulkan bahwa korelasinya cukup kuat. Mulai dari level individu sampai kepada organisasi, juga ditemukan dukungan terhadap relasi kepuasan dengan kinerja. Kriteria kepuasan dan data produktivitas dikumpulkan dari sebuah organisasi,kita akan menemukan bahwa organisasi dengan lebih banyak karyawan yang terpuaskan cenderung lebih efektif daripada organisasi dengan sedikit karyawan yang terpuaskan.
Kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak factor, tidak hanya gaji, tetapi terkait dengan pekerjaan itu sendiri, dengan factor lain seperti hubungan atasan, rekan kerja, lingkungan kerja dan aturan-aturan

      B.     Mencegah dan Mengatasi Ketidakpuasan Kerja

Greenberg dan Baron (2003) memberikan saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut :
1.      Membuat pekerjaan yang menyenangkan
Bisa dimulai dengan mencari pekerjaan yang memang sesuai dengan minat dan keahlian kita, sebidang dengan apa yang menjadi minat dan bisa menjadi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2.      Mengadakan program yang mendukung
Perusahaan mengadakan program-program yang dirasakan dapat meningkatkan kepuasan kerja para karyawan, seperti; health center, profit sharing, employee sponsored child care.

Banyak cara untuk mengatasi serta mencegah ketidakpuasaan kerja
1. Karyawan dalam suatu perusahaan maupun institusi merupakan penting artinya bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan tersebut.
2.   Adanya ketidakpuasan kerja yang dialami karyawan, para supervise, manajer, maupun pimpinan harus mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan karyawan baik psikologisnya maupun materi yang dapat mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja.
3.      Melihat apa saja yang menjadi elemen atau aspek-aspek pendukung dalam sikap kerja

Saat kepuasan karyawan terjamin membuat karyawan semakin produktif karena motivasi yang lebih meningkat. Sebaliknya jika karyawan merasa tidak puas produktivitas akan menurun yang dapat membuat perusahaan rugi.

Sumber:
Hriandja, M.T.E. (2002). Sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
library.binus.ac.id/eColls/.../Bab2/2012-1-00556-PS%20bab%202.pdf
http://manajemen-ghania.blogspot.co.id/2010/01/pencegahan-ketidakpuasan-kerja.html
http://www.slideshare.net/mulyonowspd/teori-kepuasan-kerja-kepuasan-kerja



Tidak ada komentar:

Posting Komentar