A. Hubungan
Pelaksanaan Kerja dan Kepuasan Kerja
Menurut
Robbins dan Judge (2007) pekerja yang senang biasanya merupakan pekerja yang
produktif, walaupun sulit untuk mengatakan bagaimana kualitasnya berjalan. Bagaimanapun,
beberapa penelitian pernah memercayai bahwa relasi antara kepuasan kerja dan
kinerja merupakan mitos. Tetapi sebuah review dari 300 studi menyimpulkan bahwa
korelasinya cukup kuat. Mulai dari level individu sampai kepada organisasi,
juga ditemukan dukungan terhadap relasi kepuasan dengan kinerja. Kriteria kepuasan
dan data produktivitas dikumpulkan dari sebuah organisasi,kita akan menemukan
bahwa organisasi dengan lebih banyak karyawan yang terpuaskan cenderung lebih
efektif daripada organisasi dengan sedikit karyawan yang terpuaskan.
Kepuasan
kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak factor, tidak hanya gaji, tetapi
terkait dengan pekerjaan itu sendiri, dengan factor lain seperti hubungan
atasan, rekan kerja, lingkungan kerja dan aturan-aturan
B. Mencegah
dan Mengatasi Ketidakpuasan Kerja
Greenberg
dan Baron (2003) memberikan saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan
kepuasan dengan cara sebagai berikut :
1. Membuat
pekerjaan yang menyenangkan
Bisa dimulai dengan mencari
pekerjaan yang memang sesuai dengan minat dan keahlian kita, sebidang dengan
apa yang menjadi minat dan bisa menjadi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
2. Mengadakan
program yang mendukung
Perusahaan mengadakan
program-program yang dirasakan dapat meningkatkan kepuasan kerja para karyawan,
seperti; health center, profit sharing, employee sponsored child care.
Banyak
cara untuk mengatasi serta mencegah ketidakpuasaan kerja
1. Karyawan
dalam suatu perusahaan maupun institusi merupakan penting artinya bagi
kelangsungan dan perkembangan perusahaan tersebut.
2. Adanya
ketidakpuasan kerja yang dialami karyawan, para supervise, manajer, maupun
pimpinan harus mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan karyawan baik
psikologisnya maupun materi yang dapat mengurangi atau bahkan mencegah
terjadinya ketidakpuasan kerja.
3. Melihat
apa saja yang menjadi elemen atau aspek-aspek pendukung dalam sikap kerja
Saat
kepuasan karyawan terjamin membuat karyawan semakin produktif karena motivasi
yang lebih meningkat. Sebaliknya jika karyawan merasa tidak puas produktivitas
akan menurun yang dapat membuat perusahaan rugi.
Sumber:
Hriandja, M.T.E.
(2002). Sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
library.binus.ac.id/eColls/.../Bab2/2012-1-00556-PS%20bab%202.pdf
http://manajemen-ghania.blogspot.co.id/2010/01/pencegahan-ketidakpuasan-kerja.html
http://www.slideshare.net/mulyonowspd/teori-kepuasan-kerja-kepuasan-kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar